Wednesday, July 25, 2012

Hagia Sophia: Gerbang Eropa Asia

        Berkat lokasinya di pintu gerbang antara Eropa dan Asia Istanbul adalah salah satu kota terus menerus dihuni tertua dan terbesar di dunia. Meskipun hanya telah dikenal sebagai Istanbul kurang dari satu abad kota, di bawah berbagai nama kembali pada milenium pertama SM ketika itu dikenal sebagai Kalsedon sementara ada tanda-tanda pemukiman di daerah tersebut akan kembali beberapa ribu tahun sebelum itu.


Ayasofya Meydanı
Sultanahmet Fatih, İstanbul, Turkey

 
Selama berabad-abad Istanbul dikenal sebagai Konstantinopel setelah Constantine The Great, Kaisar Romawi yang mengadopsi Kristen sebagai agama resmi Kekaisaran. Konstantin meninggal pada 337 dan tak lama kemudian, pada tahun 360, gereja Hagia Sophia (artinya Kebijaksanaan Suci) diresmikan oleh Constantinius II. Gereja masih berdiri (meskipun tidak dalam bentuk aslinya) Namun, itu adalah bangunan Kristen tertua di dunia meskipun nya yang telah diubah menjadi masjid pada tahun 1453 dan kemudian tidak dikonsekrasikan sehingga dapat digunakan sebagai museum pada tahun 1943.


 Meskipun awalnya dibangun sebagai gereja Kristen dan menjadi katedral terbesar di dunia sampai selesainya Seville katedral pada tahun 1520 Hagia Sophia berfungsi sebagai cetak biru untuk beberapa masjid Utsmani yang paling terkenal dan indah yang pernah dibangun termasuk Masjid Biru di Istanbul.

   Karena usia dan masa lalu baik sebagai situs suci Kristen dan Muslim Hagia Sophia yang di bangun oleh Isidore of Miletus dan  Anthemius of Tralles menarik pengunjung dari seluruh Eropa, Asia dan seterusnya. Setelah diubah menjadi museum karpet yang menutupi lantai selama berabad-abad dan plester yang menutupi mosaik di dinding dapat dihapus, mengungkapkan marmer yang indah dan pekerjaan ubin yang rumit yang telah disembunyikan untuk generasi ke generasi. Museum itu sendiri merayakan keragaman dan toleransi orang lain yang adalah suatu bagian penting dari tradisi Turki. Ini yang ideal indah ini tercermin tidak hanya dalam keindahan bangunan itu sendiri tetapi di lapangan di mana ia berdiri. Tidak banyak orang menyadari tetapi Istanbul sebenarnya memiliki curah hujan lebih per tahun dari London atau Paris, namun sedemikian iklim panas hujan jauh lebih menyambut!

sumber : ayasofyamuzesi.gov.tr

0 comments:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم